DAfTAR NAMA GURU SDN 02 KEBONDALEM | ||
No | Nama | Kelas |
1 | Mokhamad Driyono, S.Pd | KS |
2 | M.I. Sumidah, S.Pd.SD | III.A |
3 | Rusmiasih, S.Pd.SD | I.B |
4 | Kusnendro, S.Pd.SD | IV.A |
5 | MM Sri Sunaringsih, S.Ag | Agama |
6 | Dra. Siti Makhromah | II.A |
7 | Kustinah, S. Pd. | I.A |
8 | Sri Margi Wahyuni, S.Pd.SD | II.B |
9 | Sumaryanto, S.Pd. SD | V.B |
10 | Puji Astuti, S.Pd | IV.B |
11 | Listurwoco, S.Pd.SD | V.A |
12 | Sri Winasih, S. Pd | III.B |
13 | Kasirin, S. Pd. | VI.A |
14 | M. Salafudin, S.Pd. | V.C |
15 | Ali Mustofa, S.Pd.I. | Agama |
16 | Yuli Santoso, S.Pd | Penjas |
17 | Yulifatun M, M.Pd | VI.B |
18 | Abdul Akbar. K, S.Pd | VI.C |
19 | Junaedi | Penjaga |
20 | T.E Erni. A, S.Pd. | B. Inggris |
21 | Abdi Mansyur, S.Pd.SD | TIK |
22 | Ghufron Ahmadi, S.Pd.I | Penjas |
23 | Widayanti Mayangsari, S.Pd.SD | Perpus |
24 | Ismi Ulin Nafis, S.Pd.I | BTQ |
25 | Dwi Erwin | Satpam |
Minggu, 14 Agustus 2016
SEKEDAR INFO
Selasa, 21 Juni 2016
PENDIDIKAN JASMANI....SEBERAPA PENTING UNTUK ANAK USIA DASAR
Hingga sekarang ini masih sering timbul keraguan berbagai kalangan
terhadap peran dan fungsi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak didik di Sekolah Dasar (SD), baik secara
langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut tentu sangat mengusik pikiran kita
yang sehari hari bergelut dengan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bagi
kita sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
adalah dunia yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, bahkan sebagian
hidup kita diabdikan untuk Pendidikan Jasmani.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan adalah merupakan bagian
integral dari pendidikan keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, ketrampilan gerak, ketrampilan berpikir kritis, ketrampilan
sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat
dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olah raga dan
kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional (Wawan Sutrisna, 2008: 1). Bahkan menurut Khomsin
(2000: 1) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan selain menjadi bagian
integral dari proses pendidikan secara keseluruhan, mata pelajaran ini juga
mempunyai peran unik dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Karena selain
dapat digunakan untuk pengembangan aspek fisik dan psikomotor, juga ikut
berperan dalam pengembangan aspek kognitif dan afektif secara serasi dan
seimbang.
Dari pernyataan di atas jelas bahwa Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan mempunyai peran dan fungsi yang strategis dalam mengembangkan anak
didik secara totalitas. Olahraga itu sendiri menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari sejarah manusia. Olahraga berfungsi sebagai barometer kemajuan
dan alat ukur cita-cita mausia. Olahraga juga memberika mafaat bagi yang
melakukannya. Selain tubuhnya menjadi sehat dan kuat, olah raga dapat pula
dijadikan sebagai ajang untuk berprestasi serta sebagai profesi hidup. Saat ini
banyak atlet profesional yang mendedikasikan hidupnya pada salah satu jenis
olahraga seperti tenis, tinju dan sepakbola. Dengan keuletan, ketekunan, dan kemauan, bayak olahragawan berhasil
mencapai prestasi yang membanggakan. Olahraga juga merupakan cara yang baik
untuk mempererat persahabatan antar bangsa, misalnya melalui pertandingan
olahraga antar bangsa. Untuk dapat merealisasikan hal tersebut di atas
dibutuhkan kemampuan profesional guru yang memadai. Kemampuan professional
tersebut harus menjadi bagian dari profil guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan. Kemampuan yang dimaksud adalah memahami secara mendalam tentang
karakteristik anak didik, termasuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Berbagai bentuk dan corak gerakan yang
diperoleh anak-anak, merupakan dasar di dalam memasuki tahap-tahap
perkembangannya, baik perkembangan yang berhubungan dengan pengetahuan, nilai
dan sikap, maupun keterampilan gerak itu sendiri. Oleh karena itu kepada
anak-anak hendaknya diberikan kesempatan yang cukup untuk mencoba melakukan
berbagai bentuk gerakan, agar mereka memperoleh berbagai pengalaman. Keberhasilan anak-anak di dalam
belajar keterampilan gerak, ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi terjadinya perubahan pada diri anak. Salah satu usaha untuk
mewujudkan keberhasilan anak di dalam belajar keterampilan gerak, adalah
melalui program pengajaran jasmani di sekolah.
Program pengajaran jasmani yang
diselenggarakan di Sekolah Dasar (SD) melalui berbagai bentuk gerakan,
memberikan sumbangan yang sangat besar dan bermakna bagi anak-anak SD terhadap
pengembangan kemampuan pengetahuan, nilai dan sikapnya. Dengan demikian
tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa program pengajaran pendidikan jasmani
yang diterapkan di SD, dapat dijadikan salah satu alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, khususnya di SD.
Berdasarkan pernyataan tersebut di
atas maka pendidikan jasmani memiliki nilai yang penting bagi siswa usia SD
yang akan dibahas dalam makalah ini.
Pendidikan jasmani
adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun
secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan
kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta
nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan.
Olahraga tak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan menurunkan
berat badan bagi orang dewasa. Selebihnya, olahraga juga punya segudang
manfaat untuk anak-anak. Mulailah ajak anak untuk gemar berolahraga
sedini mungkin, agar ia mendapatkan manfaatnya segera.
1. Meningkatkan kesehatan
Para peneliti di Centers for Disease Control mengungkapkan, salah satu masalah yang dialami anak-anak di Amerika adalah obesitas. Masalah kelebihan berat badan ini akan meningkatkan faktor risiko penyakit DIABETES dan darah tinggi tiga kali lipat saat dewasa. Salah satu cara yang paling dianjurkan untuk mencegahnya adalah dengan berolahraga. Aktivitas fisik ini akan membantu membakar kalori yang tak dibutuhkan tubuh, dan mencegah obesitas.
2. Meningkatkan kecerdasan
Menurut para peneliti di Michigan State University's Institute, anak yang gemar berolahraga terbukti lebih cerdas dibandingkan yang tidak. Mereka mengungkapkan, olahraga bisa membantu mengajarkan anak untuk konsentrasi pada tugas, dan mengatur waktu lebih efektif.
3. Lebih sportif
Kalah dan menang merupakan hal yang biasa dalam permainan. Namun dalam olahraga, mereka diajarkan untuk bisa menghargai kalah dan menang dengan sportif. Mereka bisa berjabat tangan dengan lawannya, tidak peduli apa pun hasil pertandingannya. Ketika dewasa, sikap sportif ini akan terbawa dan membuat mereka lebih menghargai teman dan berusaha melakukan yang terbaik dan sportif.
4. Sarana sosialisasi
Olahraga bisa menjadi sebuah jaringan sosial instan bagi anak-anak. Bagi anak-anak yang cenderung tertutup dan minder, olahraga bisa jadi cara yang baik untuk meningkatkan kepercayaan diri dan pergaulan mereka. Tim olahraga menawarkan persahabatan dan kekompakan antaranggota, dan ini akan membantu anak untuk menjalin persahabatan.
5. Membangun percaya diri
Olahraga bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri anak, apalagi jika mereka bisa menghasilkan sebuah prestasi. Olahraga memberikan kesempatan anak untuk belajar, berprestasi, dan berpikir positif tentang diri sendiri melalui pengembangan keterampilan. Aktivitas fisik ini akan menumbuhkan citra diri yang sehat dan penilaian positif terhadap diri sendiri.
6. Mengajarkan kerjasama
Beberapa jenis olahraga berkelompok seperti sepakbola membutuhkan kerjasama tim yang baik. Olahraga akan membantu anak untuk bisa bekerjasama dengan anggota lain, memahami aturan, dan mendengarkan pelatih agar berprestasi. Menjadi bagian dari kelompok dan belajar melakukan apa yang terbaik untuk tim menjadi salah satu manfaat berolahraga.
7. Membantu menentukan target
Dalam olahraga, target akhir yang ingin dicapai adalah membawa pulang piala kejuaraan, memenangkan turnamen, dan mencetak skor maksimal. Namun, sebelum meraih itu semua, para pemain harus menguasai teknik dasar dan keterampilan olahraga. Melalui proses ini, olahraga memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak untuk menentukan tujuan jangka panjang dan pendek dalam hidup mereka.
8. Membina ketekunan
Anak-anak yang mengikuti berbagai kelas olahraga pasti punya kata-kata tertentu untuk menyemangati dirinya sendiri. Dan kata-kata ini biasanya terbawa untuk menyemangati dirinya saat gagal melakukan berbagai hal. Anak yang gemar berolahraga sudah terlatih untuk menghadapi luka, kekecewaan, dan kekalahan. Mereka diajarkan untuk menghadapi kegagalan mereka dengan tenang, dan berusaha lebih tekun di pertandingan berikutnya.
9. Menghindarkan tindak kriminalitas
Kosongnya beberapa jam di sore hari tak jarang membuat anak cepat bosan. Daripada keluyuran tak jelas, sebaiknya ajak mereka berolahraga karena hal ini bisa menghindarkan mereka dari pergaulan tidak benar, dan juga tindak kriminal.
10. Memberi kebahagiaan
Bagaimanapun juga, olahraga adalah permainan. Permainan bertujuan untuk memberikan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Sebagai langkah awal memperkenalkan olahraga pada anak, ajak mereka berlari, melompat, melempar, menangkap, menyelam, berenang, dan lain-lain. Lakukan ini agar mereka tahu bahwa olahraga itu menyenangkan, sehingga lebih mudah membuat mereka berolahraga.
15 Manfaat Penting Olahraga Bagi Perkembangan Anak
1. Kemampuan kognitif anak meningkat pesatSebuah survei terbaru menyatakan bahwa anak-anak yang aktif mampu mengembangkan keterampilan kognitif mereka lebih cepat. Mereka mempunyai daya fokus yang lebih baik dan menggunakan otak mereka dengan cara yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak aktif.
2. Keterampilan sosial anak akan terasah
Keterampilan sosial memang seharusnya dikembangkan kepada anak sejak dini. Dengan membiarkan buah hati anda terlibat dalam kegiatan olahraga, ia akan berinteraksi dengan anak-anak lain selama kegiatan. Hal ini akan membantu dalam pengembangan keterampilan sosialnya.
3. Anak anda akan belajar keterampilan kerja tim
Olahraga sudah terbukti sebagai kegiatan yang mengajarkan arti sportivitas dan kerja tim. Dengan terlibat dalam kegiatan olahraga, anak anda akan belajar bagaimana memberikan kontribusi untuk kemenangan tim. Keterampilan inilah yang akan membantu dia ketika mereka tumbuh dewasa dan masuk ke dunia kerja.
4. Otak anak semakin berkembang
Otak atau organ fisik lainnya akan mengalami perkembangan ketika dibarengi aktivitas fisik. Semakin sering anak mengikuti kegiatan fisik, maka semakin bagus pula untuk perkembangan otaknya. Dengan otak yang aktif dan sehat, buah hati anda akan menerima informasi baru dengan efisien.
5. Olahraga baik untuk pembentukan fisik anak
Tak usah diragukan lagi bahwa olahraga dan kegiatan fisik lainnya bermanfaat untuk pertumbuhan otot anak anda. Agar kesehatan tulang dan perkembangan otot buah hati anda baik, doronglah mereka untuk berpartisipasi dalam olahraga.
6. Perkembangan postur tubuh anak
Selain baik untuk perkembangan otak, olagraga juga berguna untuk pembangunan postur anak. Dengan berolahraga, otot-otot dalam tubuh anak anda akan berkembang dengan baik sehingga mereka akan memiliki postur yang bagus kelak ketika dewasa.
7. Menyehatkan jantung sehat dan pernapasan
Kegiatan olahraga kurang lebih sama seperti latihan cardio. Paru-paru anak anda akan bekerja secara efisien dan sirkulasi darah akan meningkat.
8. Tidak mudah terserang penyakit
Sistem kekebalan tubuh anak anda akan meningkat saat ia berpartisipasi dalam olahraga. Selain itu, dengan berolahraga, ia akan beradaptasi dengan lingkungan sekitar sehingga lebih kebal terhadap serangan penyakit.
9. Belajar tentang persaingan
Sebelum anak anda terjun ke dunia kerja yang penuh dengan persaingan, penting bagi mereka untuk mendapatkan ‘ilmu pengantar’ tentang cara untuk bersaing dan memenangkan persaingan melalui kegiatan olahraga.
10. Belajar tentang sikap sportif
Menang dan kalah adalah bagian dari kehidupan dan anak anda harus tahu tentang hal ini. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, buah hati anda akan belajar tentang sikap sportif dan menghargai lawan.
11. Jelaskan manfaat olahraga kepadanya
Jika anak anda ternyata enggan untuk terlibat dalam kegiatan olahraga, cobalah untuk menjelaskan kepada mereka tentang manfaatnya dengan cara yang bisa ia terima.
12. Melatih ketahanan anak
Kegiatan olahraga membangun ketahanan fisik. Karena setiap pertandingan harus dimainkan sampai akhir, anak anda akan belajar bagaimana untuk bertahan untuk jangka panjang di bawah terik matahari.
13. Meningkatkan daya tahan
Setiap pemain membutuhkan stamina yang prima untuk menyelesaikan pertandingan. Doronglah anak anda untuk berpartisipasi dalam permainan tersebut sehingga ia akan belajar untuk membangun stamina. Karena stamina adalah segalanya dalam kegiatan fisik.
14. Belajar tentang arti kemenangan
Setiap kali anak anda memenangkan pertandingan, ia akan mengerti betapa sulitnya untuk memenangkan setiap pertandingan. Dengan berpartisipasi dalam permainan, ia akan belajar arti sebuah kemenangan dari perjuangan hebat yang ia lakukan.
15. Ia akan membuat orang tua bangga
Setiap kali anak anda memenangkan piala, anda akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia. Jadi, asah bakat buah hati anda melalui kegiatan olahraga.
Manfaat Olahraga Bagi Anak Usia Dini
Anak usia dini merupakan aset yang sangat berharga bagi perkembangannya.
Diusia ini juga peran pengenalan olahraga sangat diperlukan guna
menunjang kemampuan fisik dan mentalnya. Bagi anak usia dini merupakan
kesempatan emas untuk belajar sehingga disebut juga golden age.
Olahraga tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, menurunkan berat badan
bagi orang dewasa, atau menjaga kebugaran. Namun olahraga juga mempunyai
segudang manfaat khususnya bagi anak usia dini. Nah pada kesempatan
kali ini olahraga bagus akan berbagi tentang manfaat olahraga bagi anak
usia dini yang merupakan hal yang cukup penting khususnya untuk
perkembangan motorik anak.
Dalam penerapan olahraga bagi anak usia dini target yang harus dicapai
bukanlah sebuah prestasi atau kesiapan untuk bertanding, namun bagaimana
anak berkambang dengan segala pergerakannya sehingga bukan hasil yang
menjadi tolak ukur melainkan proses yang perlu anda terapkan. Dalam masa
ini (anak usia dini) yang diperlukan adalah kegembiraan, pengenalan,
dan aktivitas gerak yang bertujuan. Oleh karena itu jika anda seorang
guru olahraga atau pelatih cabang olahraga anda tidak perlu menekankan
penguasaan teknik atau peraturan pertandingan bagi anak usia dini.
Manfaat olahraga bagi anak usia dini akan terasa dengan sendirinya
seiring dengan pertumbuhan hidupnya. Karena jika penerapan olahraga
mengarah kepada pembentukan mungkin secara prestasi saat itu akan
tercapai, tetapi perkembangan dimasa yang akan datang khususnya
pertumbuhannya akan terganggu dan bahkan sulit untuk tumbuh secara
maksimal.
Berbeda dengan penerapan yang mengedepankan proses pembinaan secara
bertahap dan lebih mengutamakan pada kegembiraan anak, mungkin prosesnya
sedikit panjang namun hasil akhirnya akan sangat luarbiasa.Anak pada
saatnya nanti bukan hanya akan meraih prstasi yang di bangun sejak dini
tetapi juga manfaat lain akan dirasakannya seperti peningkatan
kesehatan, kecerdasan, jiwa sportifitas, rasa percaya diri, disiplin dan
bisa diajak kerjasama dengan baik.
Itulah sedikit materi yang bisa olahraga bagus bagikan tentang manfaat olahraga bagi anak usia dini mudah-mudahan bermanfaat.
PELATIHAN CALON INSTRUKTUR NASIONAL / MENTOR GURU PEMBELAJAR
Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2025 untuk ‘menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna)’, tema pembangunan pendidikan nasional 2015-2019 difokuskan pada daya saing regional pendidikan dan kebudayaan.
Rencana Strategis (Renstra) Kemdikbud 2015-2019, menjabarkan bahwa sejalan dengan fokus tersebut, visi Kemdikbud 2019 adalah ‘Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong Royong”. Untuk mencapai visi tersebut, misi Kemdikbud 2015-2019 dikemas dalam: Mewujudkan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan yang Kuat (M1); Mewujudkan Akses yang Meluas, Merata, dan Berkeadilan (M2); Mewujudkan Pembelajaran yang Bermutu (M3); Mewujudkan Pelestarian Kebudayaan dan Pengembangan Bahasa (M4); dan Mewujudkan Penguatan Tata Kelola serta Peningkatan Efektivitas Birokrasi dan Pelibatan Publik (M5).
Guru dan Tenaga Kependidikan sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam pencapaian visi Kemdikbud 2015-2019. Oleh karena itu, profesi guru dan tenaga kependidikan harus terus dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Konsekuensi dari jabatan guru dan tenaga kependidikan sebagai profesi, diperlukan sistem pembinaan dan pengembangan keprofesian berkelanjutan guna mendukung peran guru dan tenaga kependidikan sebagai insan pembelajar. Salah satu upaya pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) untuk mendukung guru dan tenaga kependidikan sebagai Insan Pembelajar adalah mengembangkan sistem ‘Guru Pembelajar’, ‘Kepala Sekolah Pembelajar’ dan ‘Pengawas Sekolah Pembelajar’.
A. Latar Belakang
Guru sebagai pendidik pada jenjang satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan peserta didik sehingga menjadi determinan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Sedemikian pentingnya peranan guru dalam pendidikan diwujudkan dalam Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mengamanatkan adanya pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagai aktualisasi dari profesi pendidik.
Untuk merealisasikan amanah Undang-Undang sebagaimana dimaksud, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan program Guru Pembelajar bagi semua guru, baik yang sudah bersertifikat maupun belum bersertifikat. Untuk melaksanakan program Guru Pembelajar tersebut, telah dilakukan pemetaan kompetensi melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) di seluruh Indonesia sehingga dapat diketahui kondisi objektif guru saat ini dan kebutuhan peningkatan kompetensinya.
Guru sebagai pendidik pada jenjang satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan peserta didik sehingga menjadi determinan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Sedemikian pentingnya peranan guru dalam pendidikan diwujudkan dalam Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mengamanatkan adanya pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagai aktualisasi dari profesi pendidik.
Untuk merealisasikan amanah Undang-Undang sebagaimana dimaksud, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan program Guru Pembelajar bagi semua guru, baik yang sudah bersertifikat maupun belum bersertifikat. Untuk melaksanakan program Guru Pembelajar tersebut, telah dilakukan pemetaan kompetensi melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) di seluruh Indonesia sehingga dapat diketahui kondisi objektif guru saat ini dan kebutuhan peningkatan kompetensinya.
Hasil UKG pada tahun 2015 menunjukkan nilai rata-rata nasional yang dicapai adalah 56,69, meningkat dibandingkan nilai rata-rata nasional dari tahun sebelumnya yaitu 47 dan sudah melampui target capaian nilai rata-rata nasional tahun 2015 yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan yaitu 55. Walaupun demikian hal tersebut tetap menjadi cambuk bagipemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, untuk berusaha lebih keras lagi agar dapat mengejar target yang ditetapkan pada tahun 2016 yaitu 65. Untuk itu Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan mengembangkan program peningkatan kompetensi guru berdasarkan hasil UKG 2015 yang disebut dengan program Guru Pembelajar.
Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar adalah upaya peningkatan kompetensi guru yang melibatkan Pemerintah serta partisipasi publik yang meliputi pemerintah daerah, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia usaha dan dunia industri, organisasi kemasyarakatan, serta orangtua siswa. Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan menggunakan tiga moda pembelajaran, yakni tatap muka, pembelajaran dalam jaringan (daring), dan pembelajaran kombinasi antara tatap muka dengan pembelajaran dalam jaringan (daring kombinasi).
Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar adalah upaya peningkatan kompetensi guru yang melibatkan Pemerintah serta partisipasi publik yang meliputi pemerintah daerah, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia usaha dan dunia industri, organisasi kemasyarakatan, serta orangtua siswa. Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan menggunakan tiga moda pembelajaran, yakni tatap muka, pembelajaran dalam jaringan (daring), dan pembelajaran kombinasi antara tatap muka dengan pembelajaran dalam jaringan (daring kombinasi).
Selasa, 14 Juni 2016
GANTI KURIKULUM???????
Akhirnya para Guru pun, akan sibuk dengan persiapan-persiapan untuk menyesuaikan kurikulum tersebut, walaupun K-13 ini sudah pernah diterapkan dan berhenti semester kemarin. Sabar ajalah...ikuti arus pemerintah dalam memberikan kebijakan tentang pendidikan. Dengan adanya profesionalisme dan imbalan tunjangan, alangkah baiknya juga guru semakin berinovasi.....semampunya....
Liga Sepakbola saat Kegiatan Tengah Semester
Kompetisi saat jedah pembelajaran juga penting untuk memberikan suasana santai dan sebagai pembelajaran diluar kurikulum.
Modifikasi alat/media pembelajaran dapat meningkatkan peran serta siswa dalam mengikuti pembelajaran dan tidak merasa bosan
Saat istirahatpun, guru dapat berinteraksi dengan siswa, ngobrol dan bercanda bahkan penilaian pribadi dapat dilakukan selama jam efektif di sekolah
Bulan ini, JUNI 2016....sudah dimulai lagi Pelatihan Calon Instruktur Nasional dan Calon Instruktur Kabupaten, untuk Kurikulum 13 pembaharuan....sama saat pertama digulirkan KURTILAS....persis...
Akhirnya para Guru pun, akan sibuk dengan persiapan-persiapan untuk menyesuaikan kurikulum tersebut, walaupun K-13 ini sudah pernah diterapkan dan berhenti semester kemarin. Sabar ajalah...ikuti arus pemerintah dalam memberikan kebijakan tentang pendidikan. Dengan adanya profesionalisme dan imbalan tunjangan, alangkah baiknya juga guru semakin berinovasi.....semampunya....
Untuk rekan-rekan Guru Penjas...SEMANGAT....apapun kurikulumnya, pelaksanaan pembelajaran tetap berdasar pada proses pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa, sesuai dengan usia dasar.
Untuk mengisi Kegiatan Jedah Semester, siswa dapat dilibatkan dalam pelaksanaan lomba atau kegiatan keramaian lainnya. Jiwa anak adalah bermain dan jiwa juara, maka berikan kegiatan yang berkompetisi.....
Liga Sepakbola saat Kegiatan Tengah Semester
Kompetisi saat jedah pembelajaran juga penting untuk memberikan suasana santai dan sebagai pembelajaran diluar kurikulum.
Banyak macamnya alat/media pembelajaran atau sering disebut perangkat pembelajaran. Untuk mapel penjas, dominan dengan praktek dan pembelajaran di luar, maka dengan itu, alat pembelajaran dapat disesuaikan dengan situasi lingkungan, atau sesuatu yang disukai siswa. selain untuk memudahkan proses pembelajaran, dapat memberikan suasana senang, dan siswa akan aktiv mengikuti pembelajaran
Modifikasi alat/media pembelajaran dapat meningkatkan peran serta siswa dalam mengikuti pembelajaran dan tidak merasa bosan
Lingkungan sekolah semaksimal mungkin dapat memberikan suasana nyaman pada diri anak, sehingga semua siswa dapat menggunakan waktu istirahat dengan berbagai macam kegiatan, tidak hanya digunakan untuk jajan di kantin. Rasa kekeluargaan semua siswa dari kelas rendah sampai kelas tinggi, dan diharapkan semua mengenal dan menjadi keluarga yang aman.
Saat istirahatpun, guru dapat berinteraksi dengan siswa, ngobrol dan bercanda bahkan penilaian pribadi dapat dilakukan selama jam efektif di sekolah
Berbagai model pembelajaran dapat dilaksanakan oleh guru, bahkan dengan modernisasi pembelajaran dapat diberikan dengan cara yang berberagam. Dari awal pembelajaran, inti dan pendinginan, menyesuaikan materi yang diajarkan. Semua demi tercapainya tujuan pembelajaran, dan siswa dapat cepat memahami apa yang disampaikan guru.
Melihat tayangan Audio Visual dalam pembelajaran Senam Irama.
Setelah beberapa waktu lalu Kemdikbud memerintahkan bagi sebagian sekolah untuk kembali ke KTSP bagi sekolah yang belum siap, maka tahun ajaran baru 2016 2017 nanti Kurikulum 2013 akan diterapkan secara nasional. Kurikulum 2013 sendiri sudah selesai direvisi oleh Kemdikbud.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno memastikan, penerapan kurikulum itu secara nasional tidak mengubah nama kurikulum tersebut. Menurut dia, perubahan dari revisi yang telah dilakukan adalah terutama dalam hal penyerderhanaan penilaian siswa oleh guru.
Beberapa yang berubah dalam K-13, menurut Totok, antara lain tidak diberlakukan lagi penilaian ganda. “ Sebagai contoh penilaian spiritual, yang sebelumnya juga diwajibkan bagi guru matematika dan bahasa, kini tidak lagi. Penilaian spiritual diserahkan kepada guru agama dan PPKn. Itupun penilaiannya secara deskreptif dan tidak berupa angka," ujarnya di Jakarta, Senin 21 Maret 2016.
Dia mengungkapkan, mulai Juli, penilaian ganda tidak diberlakukan lagi. Sebagai contoh penilaian spiritual, yang sebelumnya juga diwajibkan bagi guru Matematika dan Bahasa, kini tidak lagi. Penilaian spiritual diserahkan kepada guru Agama dan PPKN. Itupun penilaiannya secara deskreptif dan tidak berupa angka.
Totok menegaskan, perubahan dalam penilaian ganda ini, bakal mengurangi beban guru. Pasalnya, soal penilaian ganda ini yang sebelumnya banyak dikeluhkan para guru. Perubahan lainnya adalah dalam penerapan tiga kemampuan untuk di semua jenjang. Jika sebelumnya siswa SD hanya akan diajari sebatas kemampuan memahami, SMP menganalisis dan siswa SMP harus sudah bisa mencipta. "Sekarang ketiga kemampuan itu di semua jenjang. Jadi anak SD pun boleh menciptakan sesuatu karena mereka akan terbiasa berpikir ilmiah," ujarnya.
Hasil Revisi Kurikulum 2013
Revisi Kurikulum K-13 meliputi peningkatkan koherensi, menyederhanakan proses penilaian (yang lalu terjadi kompleksitas penilaian), tidak ada pembatasan proses berpikir siswa, proses pembelajarannya langsung dan tak langsung.
Pertama, Penyederhanaan aspek penilaian siswa oleh guru. Pada K13 versi lawas, semua guru wajib menilai aspek sosial dan spiritual (keagamaan) siswa. Dan inilah yang banyak dikeluhkan guru.
Dalam versi baru, penilaian aspek sosial dan keagamaan siswa hanya dilakukan oleh guru PPKn dan guru pendidikan agama-budi pekerti. Sementara guru yang lainnya menilai aspek akademik sesuai bidang yang diajarkan saja.
Kedua, proses berpikir siswa tidak dibatasi. Pada versi kurikulum lama, berlaku sistem pembatasan, anak SD hanya sampai memahami, SMP menganalisis, sedangkan SMA mencipta. Pada kurikulum 2013 hasil revisi, anak SD pun diperbolehkan berpikir sampai tahap penciptaan walau dengan kadar penciptaan yang sesuai dengan umurnya.
Ketiga, teori 5M (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mencipta) tidak sekedar teori, melainkan guru benar-benar dituntut untuk menerapkannya dalam pembelajaran.
Keempat, struktur mata pelajaran dan lama belajar di sekolah tidak diubah.
Walau perubahannya tidak banyak, Kemndikbud tetap berharap kepada para pelatih untuk mampu menyajikan aspek kebaruan dalam K13 versi revisi. Dalam versi baru, K13 tetap mendukung KBM yang menyenangkan.
Kepastian tentang tentang nasib Kurikulum 2013 (K-13) akhirnya terjawab. Kepastian itu dikeluarkan setelah dilakukan revisi K-13 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Mulai Juli 2016 mendatang, Kurikulum 2013 resmi diberlakukan secara nasional. Pemerintah optimistis, seluruh sekolah yang menerapkan K-13 akan mudah mengimplementasikannya karena metodenya lebih sederhana dan ringkas.
“Kalau sebelumnya penilaiannya double. Siswa juga dibatasi proses berpikirnya. Misalnya SD hanya sebatas pemahaman, SMP analisa, dan SMA mencipta. Sekarang SD bisa menciptakan sesuatu karena materinya kita satukan, tidak dipenggal-penggal lagi,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno, Minggu (20/3).
Dia mengungkapkan, mulai Juli, penilaian ganda tidak diberlakukan lagi. Sebagai contoh penilaian spiritual, yang sebelumnya juga diwajibkan bagi guru Matematika dan Bahasa, kini tidak lagi. Penilaian spiritual diserahkan kepada guru Agama dan PPKN. Itupun penilaiannya secara deskreptif dan tidak berupa angka.
“Guru Matematika bisa memberikan penilaian spiritual misalnya ketika melihat siswanya nyontek. Guru berhak memberikan pengetahuan spiritual dan menilai. Penilaian itu kemudian diserahkan kepada guru Agama dan PPKN,” terangnya.
Cara ini menurut Totok, akan mengurangi beban guru Matematika dan Bahasa karena tidak harus memperhatikan detik anak didiknya.
“Penilaian spiritual kami kembalikan ke titahnya. K-13 juga mengedepankan pembelajaran aktif, jadi tidak hanya pemaparan slide saja. Antara guru dan murid saling interaktif,” katanya.
Namanya Tetap K-13
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menegaskan, pemerintahan Jokowi-JK akan meneruskan hal-hal yang dipandang baik, salah satunya kurikulum tahun 2013 (K-13). Dia pun membantah akan mengganti nama K-13 menjadi kurikulum nasional.
“Jadi bukan ganti menteri, ganti kurikulum. Namanya tetap K-13, hanya saja penerapannya sebagai kurikulum nasional,” tegas Anies, Minggu (20/3).
Dia menambahkan, K-13 telah melalui berbagai penyempurnaan yang fokusnya pada kualitas pembelajaran di sekolah.
Kacaunya pelaksanaan kurikulum 2013, kementerian kebudayaan pendidikan dasar dan menengah berencana akan menghapus kurikulum 2013 dan mengganti dengan kurikulum nasional pada tahun 2018 mendatang.
Setahun lebih pelaksanaan kurikulum 2013 masih diwarnai permasalahan demi permasalahan seperti kacaunya distribusi buku kurikulum, belum pahamnya guru menerapkan kurikulum 2013 bahkan akhir-akhir ini ditemukan buku berisi ajaran radikal di buku agara kurikulum 2013.
Saat ditemui di Surabaya, Unifah Rosyidi direktorat jenderal ketenagaan pendidikan kementerian pendidikan mengakui pada tahun 2018 mendatang kurikulum 2013 akan diganti menjadi kurikulum nasional, setelah seluruh sekolah sudah menerapkan kurikulum 2013.
Tetapi saat ini pihaknya masih belum melakukan sosialisasi karena masih fokus pada perbaikan kurikulum 2013.
Dirinya menilai materi di kurikulum 2013 sangat baik tetapi masih banyak kekurangan dikarenakan mepetnya persiapan pelaksanaan kurikulum 2013.
Pergantian kurikulum 2013 menjadi kurikulum nasional sebagai perbaikan atau penyempurnaan kurikulum 2013 karena selama ini kurikulum 2013 masih banyak kekurangan.
“Kami berpikir bahwa kurikulum ini bagus tapi juga tidak lepas dari kekurangan. Nah kekurangannya ini sedang diperbaiki,” ujar dirjen tenaga pendidikan, Dr Unifah Rosyidi.
Seperti diketahui pada tahun ini sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 sebesar 16.791 sekolah dengan rincina 7.961 sekolah merupakan sekolah pilot projek. Sisanya sekolah menerapkan kurikulum 2013 secara mandiri.
Langganan:
Postingan (Atom)